Nama Saya : Ibnu Rizal Althur
Saya Lahir : 6 Maret 1994
Saya Tinggal di : Di Rumah Orang
Sekolah Saya : SMKN 9 Surakarta
Jurusannya : Desain Komunikasi Visual (DKV)
Alasan saya mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual karna saya suka dengan dunia desain.. :) *yora
Silahkan kunjungi situs saya yang lain juga.. yang ini tentang tutorial desain.. :) www.digital-step.web.id
Setiap orang bertanya "zal, jurusan mu apa toh??", trus gwa jawab "DKV men.." trus pasti tuh orang pasti nanya "DKV itu apa zal??".. naah.. sampe bosen saya jelasin tentang itu..-_-
oleh karenan itunih..saya kasih penjelasan tentang
apaitu jurusan DKV.. :)(sebenarnya alesannya karena di suruh pak guru :p)
Desain Komunikasi Visual
Desain Komunikasi Visual
Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa
komunikasi visual berupa pengolahan pesan pesan untuk tujuan sosial atau
komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu
atau kelompok lainnya. Pesan dapat berupa informasi produk, jasa atau
gagasan yang disampaikan kepada target audience, dalam upaya peningkatan
usaha penjualan, peningkatan citra dan publikasi program pemerintah.
Pada prinsipnya dkv adalah perancangan untruk menyampaikan pola pikir
dari penyampaian pesan kepada penerima pesan, berupa bentuk visual yg
komunikatif, efektif, efisien dan tepat. terpola dan terpadu serta
estetis, melalui media tertentu sehingga dapat mengubah sikap positif
sasaran. elemen desain komunikasi visual adalah gambar/ foto, huruf,
warna dan tata letak dalam berbagai media. baik media cetak, massa,
elektronika maupun audio visual. akar bidang dkv adalah komunikasi
budaya, komunikasi sosial dan komunikasi ekonomi. Tidak seperti seniman
yang mementingkan ekspresi perasaan dalam dirinya, seorang desainer
komunikasi visual adalah penterjemah dalam komunikasi gagasan. Karena
itulah dkv mengajarkan berbagai bahasa visual yang dapat digunakan untuk
menterjemahkan pikiran dalam bentuk visual.
Istilah
Desain Komunikasi Visual
sudah sering didengar, namun masih saja banyak yang belum mengetahui
sebanarnya istilah tersebut dan sejauh mana ruang lingkup hingga
pengaruhnya dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagian orang secara
gampang mengartikan
Desain Komunikasi Visual identik dengan tukang reklame atau
pekerjaan
tukang bikin iklan di sepanjang jalan dengan papan nama yang
bertuliskan advertising “ menerima pesanan sepanduk satu jam jadi, cetak
undangan,
sablon dll. Itulah gambaran sekilas dari sebagian masyarakat kita,
sehingga mereka memandang sebelah mata orang yang bergelut di dunia
desain.
Ada juga sebagian orang yang mengira bahwa
Desain Komunikasi Visual
( DKV ) itu identik dengan iklan. Memang tidaklah salah pernyataan
tersebut, namun juga tidak sepenuhnya benar. Iklan hanya salah satu
bidang yang dihasilkan oleh
desain komunikasi visual.
Bagi kalangan praktisi periklanan dan dunia akademik di bidang komunikasi istilah ini telah dikenal, walaupun
Desain Komunikasi Visual merupakan istilah yang baru. Kalangan akademis menyebutnya pun beragam, ada yang menyebut sebagai DKV ( Dekave ) atau
DISKOMVIS, yang merupakan akronim dari
Desain Komunikasi Visual.
Tanpa kita sadari bila melihat
penampakan visual sekeliling kita, sebenarnya kehidupan sehari-hari kita
dilingkupi oleh produk-produk bidang Desain Komunikasi Visual. Mulai
dari kita bangun di pagi hari hingga terlelap di peraduan, desain
komunikasi visual mengiringi kita sepanjang hari hidup kita, baik di
perkotaan hinggga pelosok pelosok desa di negeri ini bahkan dari ruang
pribadi hingga ruang publik.
Asal Kata Desain Komunikasi Visual
Jika kita memulai mendefinisikan Desain Komunikasi Visual ditinjau dari
asal kata (etimologi) istilah ini terdiri dari tiga kata,
desain
diambil dari kata “designo” (Itali) yang artinya gambar. Sedang dalam
bahasa Inggris desain diambil dari bahasa Latin designare) yang artinya
merencanakan atau merancang. Dalam dunia seni rupa istilah desain
dipadukan dengan reka bentuk, reka rupa, rancangan atau
sketsa ide.
Kemudian kata komunikasi
berarti menyampaikan suatu pesan dari komunikator ( penyampai pesan )
kepada komunikan (penerima pesan) melalui suatu media dengan maksud
tertentu. Komunikasi sendiri berasal dari bahasa Inggris communication
yang diambil dari bahasa Latin “communis” yang berarti “sama” ( dalam
Bahasa Inggris:common ). Kemudian komunikasi kemudian dianggap sebagai
proses menciptakan suatau kesamaan ( commonness ) atau suatau kesatuan
pemikiran antara pengirim ( komunikator ) dan penerima ( komunikan ).
Sementara kata visual
bermakna segala sesuatu yang dapat dilihat dan direspon oleh indera
penglihatan kita yaitu mata. Berasal dari kata Latin videre yang artinya
melihat yang kemudian dimasukkan ke dalam bahasa Inggris visual.
Jadi
Desain Komunikasi Visual
bisa dikatakan sebagai seni menyampaikan pesan ( arts of commmunication
) dengan menggunakan bahasa rupa ( visual language ) yang disampaikan
melalui media berupa desain yang bertujuan menginformasikan,
mempengaruhi hingga merubah perilaku target audience sesuai dengan
tujuan yang ingin diwujudkan. Sedang Bahasa rupa yang dipakai berbentuk
grafis, tanda, simbol, ilustrasi gambar/foto,
tipografi/huruf
dan sebagainya yang disusun berdasarkan kaidah bahasa visual yang khas
berdasar ilmu tata rupa. Isi pesan diungkapkan secara kreatif dan
komunikatif serta mengandung solusi untuk permasalahan yang hendak
disampaikan (baik sosial maupun komersial ataupun berupa informasi,
identifikasi maupun persuasi).
Dalam Buku Pengantar Metode Penelitian Budaya Rupa,
Agus Sachari
menjelaskan Desain Komunikasi Visual adalah Profesi yang mengkaji dan
mempelajari desain dengan berbagai pendekatan baik hal yang menyangkut
komunikasi, media, citra tanda maupun nilai.
Desain komunikasi Visual juga mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan
komunikasi dan pesan, teknologi percetakan, penggunaan teknologi
multimedia dan
teknik persuasi pada masyarakat.
Ruang lingkup Desain Komunikasi Visual Meliputi:
- Advertising (periklanan)
- Animasi
- Desain identitas Usaha (corporate identity)
- Desain Marka lingkungan
- Multimedia
- Desain Grafis Industri (promosi)
- Desain Grafis Media (buku, surat kabar, majalah, dll0
- Cergam (komik, karikatur, Poster)
- Fotografi, tipografi dan ilustrasi
Sekilas Sejarah Istilah Desain Komunikasi Visual di Indonesia
Istilah desain komunikasi visual yang baru populer belakangan ini,
sebenarnya baru dikenal di Indonesia pada awal tahun 1980-an.
Dimunculkan oleh Gert Dumbar (seorang desainer grafis Belanda) pada
tahun 1977, karena menurutnya desain grafis tidak hanya mengurusi
cetak-mencetak saja. Namun juga mengurusi moving image, audio visual,
display dan pameran. Sehingga istilah desain grafis tidaklah cukup
menampung perkembangan yang kian luas. Maka dimunculkan istilah desain
komunikasi visual seperti yang kita kenal sekarang ini.
Apa Beda Desain Komunikasi Visual dan Desain Grafis?
Banyak orang seringkali bingung dengan beberapa istilah yang hampir
sama. Kita seringkali mendengar tentang istilah yang hampir mirip selain
desain komunikasi visual, yaitu desain grafis dan seni grafis.
Istilah desain komunikasi visual sendiri
sudah dijelaskan di atas. Sedangkan desain grafis sendiri memang salah
satu istilah yang paling sering disalahtukarkan dengan Desain komunikasi
visual. Memang keduanya sangat berhubungan erat, namun sebenarnya ada
perbedaan di antara keduanya.
Desain grafis
Desain grafis atau Graphic Design. Kata grafis menurut etimologi adalah
berasal dari kata graphic (bahasa Inggris) yang berasal dari bahasa
Latin graphe (yang diadopsi kata Yunani graphos), yang berarti menulis,
menggores atau menggambar di atas batu.
Desain sendiri merupakan proses pemikiran dan perasaan yang akan
menciptakan sesuatu, dengan menggabungkan fakta, konstruksi, fungsi dan
estetika untuk memenuhi kebutuhan manusia atau Desain grafis juga bias
diartikan suatu konsep pemecahan masalah rupa,
warna, bahan,
teknik, biaya, guna dan pemakaian yang diungkapkan dalam gambar dan bentuk.
Dalam desain grafis masalahnya mencakup berbagai bidang seperti
teknik perencanaan gambar, bentuk, simbol, huruf,
fotografi
dan proses cetak disertai pula dengan pengetahuan tentang bahan dan
biaya. Biasanya Desain grafis biasanya diterapkan untuk media-media
statis, seperti buku, majalah, dan brosur tetapi sejalan dengan
perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media
elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau
desain multimedia.
Tujuan desain grafis
selain menciptakan desain atau perencanaan fungsional estetis, namun
juga yang informatif dan komunikatif dengan masyarakat yang dilengkapi
pula dengan pemahaman mengenai psikologi massa dan teori-teori
pemasaran, sehingga karya-karya desain grafis ini bisa merupakan alat
promosi yang ampuh.
Dari sinilah Desain grafis juga seperti
jenis desain lainnya merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang,
produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang
digunakan (desain).
Orang yang berkarya di bidang desain grafis maka disebut sebagai desainer grafis (graphic designer), namun anehnya orang yang
bekerja
di bidang desain komunikasi visual, sangat jarang sekali disebut
sebagai desainer komunikasi visual. Biasanya sebutan yang diberikan
tetap saja desainer grafis.
Saat ini Desain Grafis menggunakan piranti Software antara lain:
Desktop publishing:Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Adobe Indesign, Coreldraw, GIMP, Inkscape, Macromedia Freehand
Web design:Macromedia Dreamweaver, Microsoft Frontpage, Notepad
Audio visual : Adobe After Effect, Adobe Premier, Final Cut, Adobe Flash, atau sebelumnya Macromedia Flash
Rendering 3 Dimensi : 3D StudioMax, Maya, AutoCad
Seni Grafis
Seni grafis (dan ini paling sering
disalahartikan sama sebagai desain grafis) adalah masuk ke dalam seni
murni (fine arts). Sementara desain grafis masuk ke dalam kelompok seni
terapan (applied arts). Ya, dalam khazanah seni, ada penggolongan seni
menjadi seni murni dan seni terapan. Disebut sebagai seni murni adalah
jika tujuan penciptaan seni adalah untuk semata-mata untuk kepuasan
bathin dan ekspresi sang seniman semata. Sedangkan seni terapan adalah
seni yang tujuan penciptaannya adalah untuk memenuhi suatu kebutuhan.
Seni grafis adalah
cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik
cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya
mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang
disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal sebagai
‘impression’. Lukisan atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya seni
orisinil yang unik.
Media Seni Grafis
Media yang digunakan dalam seni Grafis
berupa tinta ber-basis air, cat air, tinta ber-basis minyak, pastel
minyak, dan pigmen padat yang larut dalam air seperti crayon Caran
D’Ache.
Karya seni grafis diciptakan di atas permukaan yang disebut dengan plat.
Teknik dengan menggunakan metode digital menjadi semakin populer saat
ini. Permukaan atau matrix yang dipakai dalam menciptakan karya grafis
meliputi papan kayu, plat logam, lembaran kaca akrilik, lembaran
linoleum atau batu litografi. Teknik lain yang disebut dengan serigrafi
atau cetak saring (screen-printing) menggunakan lembaran kain berpori
yang direntangkan pada sebuah kerangka, disebut dengan screen. Cetakan
kecil bahkan bisa dibuat dengan menggunakan permukaan kentang atau
ketela.
Referense :
- Desain grafis
- Seni grafis
- Sachari, Agus, pengantar Metode Penelitian Budaya Rupa dan Desain
(Arsitektur, Seni Rupa, dan Kriya), Jakarta, penerbit Erlangga, 2005…
- Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001.
- Shimp, Terence, Periklanan dan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta, penerbit Erlangga, 2003.
- Sihombing, Danton, Tipografi dalam Desain Grafis, Gramedia, Jakarta, 2001.
- KBBI/Tim Penyusun pusat Bahasa, ed.3.-cet.3.-Jakarta, balai Pustaka, 2005.
- Carter, David E., Designing Corporate Identity Programs for Small Corporation, Art Direction Book Company, New York, 1985.
sumber: http://www.ahlidesain.com/desain-komunikasi-visual.html